Arjuna tidak bisa menahan diri agar tidak berhenti melangkah untuk mendengarkan.Alunan musik dari instrumen bagai anggrek lembah yang sunyi, lalu menyerupai aliran air yang gemericik. Kemudian seperti ombak yang berkilau, tanpa suara dan tanpa jejak, mengalun lembut masuk ke relung hati orang. Mendengarnya membuat orang merasa sangat lega dan nyaman."Ayo, Tuan."Disa menariknya, Arjuna baru tersadar.Setelah berjalan beberapa langkah ke depan, suara instrumen di depan berubah suasananya, berangsur-angsur menjadi lebih lambat.Langkah kaki Arjuna pun melambat.Suara alat musik petik tradisional itu merdu dan lembut, ringan dan santai, masuk ke tubuh melalui telinga.Perasaan hangat mengalir dalam darah, seperti angin musim semi, membuat orang lupa bahwa saat ini sedang musim dingin.Suara petikan terkadang tinggi, terkadang rendah, terkadang pelan, terkadang cepat.Dalam bunyi petikan yang terus berubah ini, Arjuna merasa seolah dia telah melewati musim semi, musim panas, musim gugur,
Read more