Andini menunjukkan ekspresi frustrasi, menaruh kembali barang-barang yang baru setengah beres, lalu ikut duduk."Kalau begitu, bagaimana? Kalau benar dia sudah kembali ke ibu kota, di sini harus bagaimana?"Surya tak kunjung kembali, tetapi hati Takwa sebenarnya sudah penuh kegembiraan. Saat ini, dia malah pura-pura menampakkan wajah serbasalah."Begini saja, biar aku perintahkan orang untuk mengirim surat ke ibu kota. Kalau di perjalanan bisa bertemu Pangeran, itu tentu hal paling baik. Kalau nggak, ketika beliau sampai di ibu kota, surat itu juga akan sampai ke tangannya.""Pangeran bukan orang yang kekanak-kanakan. Setelah membaca surat itu, beliau pasti akan sadar dan kembali lagi! Sebelum itu, biar aku dan Samsul yang menahan keadaan di sini!"Sampai pada titik ini, sepertinya memang itu jalan keluar terbaik.Samsul ikut menenangkan, "Nona jangan panik, Pangeran pasti segera kembali!"Barulah Andini seperti terpaksa menyetujui, mengangguk pelan.Namun, dua hari lagi berlalu, Surya
Read more