Kirana tampak cemas mencari jalan untuk turun dari atap. Namun, sama sekali tidak ada tempat untuk berpijak.Tangisan Putri Kecil terus terdengar, membuat hati Kirana semakin panik. Akhirnya, dengan nekat, dia langsung melompat turun dari atap.Andini sontak terkejut, refleks berlari ke arah Kirana.Andini tahu Permaisuri sebenarnya hanya ingin memakai Kirana untuk menekannya, tidak pernah terpikir sampai merenggut nyawanya, apalagi membiarkan tangannya patah. Lagi pula, seorang tabib yang tangannya patah, bagaimana bisa melakukan akupunktur dan mengobati pasien?Maka, Andini pun mengulurkan tangan, seolah-olah hendak menangkap Kirana.Melihat itu, Permaisuri juga ikut terkejut. "Cepat selamatkan dia!"Dengan satu perintahnya, para pengawal bergerak.Kirana berhasil ditangkap dengan selamat, hanya saja dia sudah pingsan.Andini segera maju memeriksa nadinya, lalu menghela napas lega dan menghadap Permaisuri. "Lapor, Permaisuri, Nyonya Kirana hanya syok, nggak ada bahaya besar, cukup is
Read more