Andini agak ragu. Namun tak disangka, Zarli malah berbicara terus terang, "Nona Andini, apakah Nona datang demi urusan di Istana Kehangatan?"Mendengar hal itu, hati Andini sontak terkejut. Lalu terdengar Zarli berkata, "Terus terang, kemarin saat melihat Nona, aku sudah mengenali Nona."Karena mengenali Andini, jadi meski Andini menyamar sebagai kasim muda, dia tetap bisa mengenalinya. Andini mengernyitkan kening dan akhirnya membuka mulut, "Kamu tahu siapa yang ditahan di Istana Kehangatan?"Zarli mengangguk perlahan, "Panglima Gumar melarang kami masuk ke Istana Kehangatan. Aku hanya pernah melihat dari kejauhan. Meski wajahnya penuh bisul bernanah, aku merasa tampangnya tidak asing. Aku sempat terpikir, apakah itu sebenarnya ...."Pada akhirnya Zarli tidak berani mengucapkan kata itu. Dia hanya membentuk kata lewat gerakan bibir, "Kaisar".Sampai di titik ini, Andini merasa tidak perlu lagi untuk menutupi kebenaran. Dia mengangguk pelan, "Benar."Zarli terperanjat kaget. Meski hati
Baca selengkapnya