Saat melihat kereta kuda Keluarga Maheswara tiba, Kirana sudah menanti dengan penuh harapan. Dianti terlebih dulu turun dari kereta. Begitu melihat Kirana, dia segera menyapa dengan manis, "Ibu."Tak lama kemudian, Rangga pun turun dan memberi hormat kepada Kirana. "Salam hormat, Ibu mertua."Namun, tak disangka, ekspresi kekecewaan melintas di wajah Kirana. Melihat ekspresinya, hati Dianti langsung mencelos.Untungnya, Kirana buru-buru mengendalikan ekspresinya, lalu melangkah maju dengan ramah. "Jenderal Rangga, silakan masuk."Sambil berbicara, Kirana menyentuh pipi Dianti dengan penuh kasih sayang. "Nak, biarkan Ibu melihatmu."Namun, tanpa sadar tatapannya melirik ke belakang kereta kuda. Bagaimana mungkin Dianti tidak menyadari maksud ibunya? Dengan suara lembut, dia pun menjelaskan, "Ibu, Kak Andini nggak datang hari ini.""Ah?" Kirana tertegun, lalu bereaksi cepat. Wajahnya jelas terlihat kecewa, tetapi dia segera memaksakan senyuman. "Nggak apa-apa, yang penting kamu pulang. A
Read more