Share

Bab 382

Author: Zaina Aulia
Saat melihat kereta kuda Keluarga Maheswara tiba, Kirana sudah menanti dengan penuh harapan. Dianti terlebih dulu turun dari kereta. Begitu melihat Kirana, dia segera menyapa dengan manis, "Ibu."

Tak lama kemudian, Rangga pun turun dan memberi hormat kepada Kirana. "Salam hormat, Ibu mertua."

Namun, tak disangka, ekspresi kekecewaan melintas di wajah Kirana. Melihat ekspresinya, hati Dianti langsung mencelos.

Untungnya, Kirana buru-buru mengendalikan ekspresinya, lalu melangkah maju dengan ramah. "Jenderal Rangga, silakan masuk."

Sambil berbicara, Kirana menyentuh pipi Dianti dengan penuh kasih sayang. "Nak, biarkan Ibu melihatmu."

Namun, tanpa sadar tatapannya melirik ke belakang kereta kuda. Bagaimana mungkin Dianti tidak menyadari maksud ibunya? Dengan suara lembut, dia pun menjelaskan, "Ibu, Kak Andini nggak datang hari ini."

"Ah?" Kirana tertegun, lalu bereaksi cepat. Wajahnya jelas terlihat kecewa, tetapi dia segera memaksakan senyuman. "Nggak apa-apa, yang penting kamu pulang. A
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Ibu dan anak yg licuk. Semiga dpt balasan krn sering mencelakakan Ansin. Dan semoga Kalingga cepat sembuh kaki nya dan dpt melangsungkan malam oertama mrk dan punya anak dan bahagia. Semoga ga lebayy cerita nya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 950

    Mendengar ucapan itu, Andini langsung terpaku di tempat.Darya bergegas keluar dari kamar, suaranya bahkan bergetar. "Apa maksudmu? Siapa yang kamu bilang meninggal?"Braja mengangkat kepala, menatap ke arah lantai dua. "Aku juga baru mendapat kabar pagi ini. Pangeran Surya yang memimpin pasukan depan, tersesat ke area pasir hisap. Lebih dari 100 orang termasuk dia tertelan pasir hisap. Nggak satu pun yang selamat.""Nggak mungkin!" Abimana juga telah berlari mendekati Andini, dadanya naik turun cepat karena marah dan cemas. "Meskipun telah mengasingkan diri selama delapan tahun, nggak ada yang lebih memahami suku Tru selain Pangeran. Dia nggak mungkin jatuh ke dalam jebakan!"Meskipun Abimana tak menyukai Surya sebagai calon ipar, dia sangat menghargai kemampuan pria itu. Karena itu, dia tidak percaya kabar ini!Saat itu, Ikhsanun berbicara dengan suara berat, "Pasir hisap itu nggak memiliki pola yang pasti. Bahkan para prajurit yang tinggal bertahun-tahun di padang pasir pun kerap ke

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 949

    Tatapan Braja jatuh ke wajah Andini, kali ini tak bisa disembunyikan kilatan rakus dalam matanya. Saat itulah, Andini akhirnya mengerti mengapa sejak awal dia merasa tatapan Braja seperti menilai barang.Karena memang pria ini menganggapnya sebagai barang. Sebuah kunci untuk membuka harta karun!"Keterlaluan!" Abimana akhirnya tak bisa menahan diri. Dia maju, langsung menarik tangan Andini, menyembunyikannya di belakang tubuhnya."Dari awal aku sudah curiga pengakuan kalian itu nggak tulus! Cerita tentang peta harta karun dan kunci, aku nggak percaya sepatah pun! Mau Keluarga Gutawa runtuh atau nggak, itu bukan urusan kami!""Patung giok dewa itu warisan nenekku untuk adikku. Soal memberikannya atau nggak, itu hak Andini. Tapi kalau kalian ingin adikku dijadikan kunci untuk sesuatu, langkahi dulu mayatku!"Tatapan Andini jatuh ke tangan Abimana yang menggenggam erat tangannya. Kehangatan yang merambat dari pergelangan tangannya sedikit menenangkan gejolak di hatinya.Ikhsanun melangkah

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 948

    Patung giok dewa!Andini tentu tahu.Dulu Kirana bahkan pernah memohon kepadanya demi Dianti, meminta satu patung giok itu untuk dijadikan harta sesan.Mendengar Braja menyebutnya sekarang, Andini pun tak bisa menahan kebingungannya. "Ada apa dengan patung dewa itu?"Braja menarik napas dalam, suaranya menjadi lebih berat. "Di dalam patung itu, tersembunyi dua potongan peta harta karun. Peta itu dapat menuntun kami menemukan harta peninggalan leluhur Keluarga Gutawa. Harta itu bisa menyelamatkan kami dari krisis saat ini."Begitu mendengar kata "peta harta karun", Abimana langsung marah. "Kalian ini terlalu banyak nonton drama ya? Peta harta karun? Kalau benar ada peta seperti itu, kenapa harus disembunyikan dalam patung?""Dan kalau memang begitu penting, kenapa dulu malah dibawa saat nenek kami menikah dan pindah ke Negara Darsa? Kalau memang tahu ada peta itu, dengan kekuatan Keluarga Gutawa, kalian pasti sudah mati-matian mencari jejak nenekku! Kenapa baru tahu setelah adikku mempe

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 947

    Rasanya ... sedikit aneh.Braja menghela napas dan berkata, "Semasa hidupnya, kakek Ikhsanun dan Hasanun ingin sekali menemukan nenekmu. Tak disangka, setelah susah payah ditemukan, mereka berdua malah sudah tiada ...."Andini menurunkan pandangan, tak melontarkan sepatah kata pun. Di dalam hatinya muncul rasa sedih yang samar.Untuk beberapa orang, tidak peduli sudah berapa lama mereka pergi, ketika dikenang tetap bisa membuat hati terasa sakit.Melihat reaksi Andini, Braja kembali berkata, "Untungnya, sekarang kami menemukanmu. Tuhan benar-benar baik pada Keluarga Gutawa!"Begitu kalimat itu dilontarkan, wajah Andini dan Abimana seketika berubah.Abimana segera melangkah maju selangkah. Tatapannya dipenuhi kekesalan, tetapi nada suaranya tetap sopan. "Bolehkah aku bertanya, apa maksud ucapan Tuan barusan?"Braja mengangkat pandangan, menatap Abimana dengan ekspresi datar. Entah kenapa, tatapan itu mengandung kesan meremehkan.Dia tidak menjawab Abimana, melainkan memalingkan wajah pa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 946

    Andini tertegun sejenak. Dia melihat seorang pria tua berdiri di tengah aula penginapan. Pria itu mengenakan jubah sutra hitam berhias sulaman benang emas dan di pinggangnya tergantung ikat pinggang tua berwarna gelap dengan sebuah giok.Di atas liontin itu, terukir jelas marga "Gutawa".Ikhsanun dan Hasanun berdiri di sisi kiri dan kanan pria tua itu. Meskipun yang satu tampak tenang dan satunya lagi penuh gaya, saat berdiri di sisi pria tua itu, keduanya justru terlihat seperti pelayan biasa.Tanpa perlu diberi tahu, Andini langsung tahu pria itu adalah Kepala Keluarga Gutawa.Saat ini, tatapan Kepala Keluarga Hasanun berbinar terang, menatap Andini lekat-lekat seolah-olah tengah menilai sebuah barang berharga. Tatapan itu membuat Andini merasa tidak nyaman.Dia merasa dirinya adalah sebuah benda, benda yang sangat penting bagi Keluarga Gutawa.Kemudian, terdengar suara Ikhsanun yang memperkenalkan. "Kakek, ini Andini, cucu kandung Nenek Ainun. Yang di sana bernama Abimana, juga cucu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 945

    Entah mengapa, Andini kembali teringat akan Surya.Jika hari ini Surya ada di sana, dia pasti tidak akan membiarkan pria itu menculiknya. Kalaupun sampai diculik, dia pasti akan segera menemukannya.Meskipun tak segera ditemukan, pasti akan ada kata-kata menenangkan darinya, seperti jangan terlalu khawatir.Memikirkan itu, hatinya pun perlahan menjadi tenang. Andini menarik napas dalam-dalam, lalu memejamkan mata dan akhirnya bisa terlelap perlahan.Keesokan harinya, dia baru bangun. Tidurnya benar-benar lelap. Ketika keluar dari kamar, waktu sudah menjelang pukul 9 pagi.Di lantai bawah penginapan, sudah banyak orang duduk. Kebanyakan adalah anggota Keluarga Gutawa. Namun, Ikhsanun dan Hasanun tak tampak di sana.Andini tak terlalu mempermasalahkannya. Dia langsung menuju kamar Darya.Hari ini, Darya terlihat jauh lebih baik dibanding kemarin. Melihat Andini datang, dia langsung bertanya dengan cemas, "Kemarin, pria tua itu sempat menyulitkanmu nggak?"Andini mendekat, memeriksa nadin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status