Saat ini, Rangga berdiri tepat di tengah jalan untuk mengadang laju kereta dan menarik perhatian cukup banyak orang yang lewat.Namun, dia tampak sama sekali tidak peduli. Ekspresinya dingin dan muram. Sepasang matanya menatap Andini dengan tajam. "Nona Andini, mohon bicara sebentar di atas."Andini menoleh ke sisi jalan, baru menyadari bahwa mereka sedang berada tepat di depan pintu masuk Kedai Arum.Hatinya langsung terasa berat. Dia tahu, jika hari ini tidak menemui Rangga, pria itu takkan memberi jalan. Akhirnya, dia hanya bisa turun dari kereta.Gatot membantu Andini turun, lalu berbisik, "Aku akan menunggu di bawah. Kalau Nona memanggil, aku akan langsung masuk."Andini mengangguk pelan. Menatap wajah Rangga yang suram dan tegang itu, dia juga khawatir pria itu akan melakukan sesuatu yang tak terduga. Namun entah mengapa, dalam hatinya juga merasa Rangga seharusnya masih memiliki akal sehat.Begitu Andini turun dari kereta, Rangga langsung melangkah masuk ke dalam Kedai Arum lebi
Read more