“Ayah, aku akan mengambil pisang. Tempelkan perban ini di lutut, kaki ayah, nanti akan cepat sembuh.”Tanpa menunggu jawaban, Agatha berbalik keluar.Ia kembali ke kamarnya, mengambil kotak P3K, lalu membawanya ke kamar ayahnya. Setelah itu, ia lagi-lagi menuju kamarnya, mengambil dua buah pisang, dan melangkah ke dapur.Di sana, Fahira masih sibuk mengaduk masakan. Laras berdiri di ambang pintu dapur, berbincang santai dengannya.Begitu melihat Agatha masuk sambil membawa pisang, Fahira menatap heran. “Nak, sebentar lagi sarapan. Untuk apa pisang itu?”Laras langsung menyelutuk, nadanya setengah mengejek, “Itu obat tradisional buat kaki ayahnya.”Fahira mengangkat alis, penasaran. “Pisang jadi obat? Bukannya itu cuma buah?”Agatha menjawab datar, “Ini pisang istimewa. Pisang biasa memang tidak akan berpengaruh, tapi yang ini manjur.”Fahira tersenyum percaya. “Kalau kamu yang bilang, ibu percaya.”Laras mengerucutkan bibir, merasa yakin Sun Fahira hanya sedang pura-pura ramah. Ia tah
Last Updated : 2025-08-13 Read more