Seketika pintu gua terlihat di sela kabut tebal, kelompok Kael mempercepat langkah. Nafas mereka tertahan-tahan, bukan hanya karena kelelahan, tetapi juga karena tekanan tak kasatmata yang menggantung di udara. Begitu memasuki mulut gua, mereka langsung memindai sekeliling dengan siaga. Ruang di dalam gua tak terlalu luas, hanya sekitar dua puluh meter persegi, namun cukup untuk menjadi perlindungan dari dunia luar yang tertelan kabut kelabu. Lantainya lembab dan dinding batu masih basah oleh embun, tetapi dibandingkan berada di luar dengan tatapan kosong monster yang mengendap, tempat ini terasa seperti surga sementara. "Kita dapat istirahat, dan tinggal di sini sementara. Aku merasakan waktu malam mungkin monster akan lebih aktif, dan tidak aman untuk melanjutkan perjalanan," ucap Kael sambil mengamati setiap sudut, memastikan tak ada ancaman yang mengintai dari celah-celah bayangan. Lyra berdiri di dekat pintu gua yang menganga, menatap ke luar dengan tatapan penuh keraguan. Kab
Last Updated : 2025-05-15 Read more