"Um, tidak ada. I'm ok, hehe .." Ken mengkerutkan keningnya. Ia seperti melihat Naira sedang berbohong padanya. "Baiklah, aku tak akan memaksamu. Tapi, kalau kau berubah pikiran, aku siap mendengarkan masalahmu," ucapnya, dibiarkan kali ini. Ia pun kembali menyalakan mobilnya melaju sampai tiba di apartemen. Sesampainya di apartemen, mereka langsung berganti pakaian masing-masing tanpa ada obrolan yang keluar sepatah kata pun. Sebelum merebahkan tubuhnya di ranjang, Naira beberapa kali mengecek ponselnya. Ken, masih memantau ekspresi Naira yang masih datar dari sejak perjalanan. Ia berusaha untuk menahan dirinya bertanya kembali. Namun, rasa tak ingin di abaikan berusaha merangseknya. Akhirnya, ia pun memberanikan diri untuk bertanya basa-basi saat Naira hendak mematikan lampu kamarnya."Kau mau kubuatkan susu?" Naira menggeleng tak acuh. "Malam ini, aku hanya ingin beristirahat, Ken," jawabnya singkat tanpa menoleh ke arah Ken. "Oh, oke. Tak apa. Kau bisa tidur duluan," balas
Last Updated : 2025-07-07 Read more