"Kau sudah bangun, Nai?" "Kau darimana saja, Ken?" Satu pertanyaan masing-masing serentak keluar bersamaan membuat keduanya saling bertatap muka dalam kebisuan. Satu alis Naira sedikit terangkat, memiringkan kepalanya, sementara Ken salah tingkah dengan ekspresi wajahnya kurang nyaman. Naira pun berbalik arah menuju sofa ruang tamu tanpa mengindahkan pertanyaan Ken. Ken, yang berpikir Naira akan salah paham, buru-buru menyusulnya dan ikut duduk di sofa menatapnya. "Maafkan aku, Nai. Pergi tanpa memberitahumu dulu. Karena aku tak ingin mengganggumu istirahat," ungkap Ken hati-hati. "Aku hanya pergi ke rumah orang tuaku saja. Seperti biasa, Papa ingin bertemu mengobrol santai seperti biasanya," lanjut Ken, sambil tersenyum untuk mencairkan situasi yang kurang nyaman. Naira menghembuskan desah napasnya. "Baiklah, tak apa, Ken," balasnya, terselip perasaan mengganjal, namun berusaha untuk mengerti dan percaya. "Hanya saja, kau sama sekali tak memberitahuku lewat pesan apapun. Jad
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya