“Ide apa?” William mulai curiga, ia meraih perlahan gelas kopinya dan menyesapnya kembali.Udara malam terlalu dingin, tetapi Rose masih setia duduk di sana dengan pikirannya sendiri.“Kanaya dan Ronald,” ujar Rose, “bagaimana jika kita menjodohkannya?”Beberapa menit yang lalu, Rose sudah membayangkan kehidupan Kanaya jika bersama Ronald.Terkekeh kecil, William mengangguk setuju. “Ide yang bagus, tapi aku tidak akan melakukan itu.”Baru saja senyumnya lebar, kini Rose kembali memasang wajah datar, “Kenapa?” “Ronald baru saja kehilangan anak dan istrinya,” jelasnya dengan intonasi mulai berubah, “menjodohkan dengan Kanaya memang tidaklah salah, tapi aku khawatir mereka berdua salah paham dan menganggap kita ikut campur.”Terbelalak dengan mulut mengangkat, Rose menatap William dalam, “Benarkah? Ronald?”“Hum, jadi simpan rencanamu itu,” kata William, “lebih baik sekarang peluk aku dan tetaplah di sisiku.”Mendesah kecewa, Rose mengangguk. “Aku merasa bersalah, aku pikir Ronald masih
Terakhir Diperbarui : 2025-05-31 Baca selengkapnya