Zhenyu melirik Sua sekilas. Wajah gadis itu merah merona, seperti campuran antara marah, malu, dan… sesuatu yang ia tidak keberatan untuk memprovokasi lagi nanti.Lalu ia mengalihkan pandangan pada Kakek Jin Lu yang masih berdiri di ambang pintu, terengah-engah seperti baru saja menangkap basah pencuri.“Aku hanya… memastikan jantungku masih bekerja dengan baik, Kakek,” ucap Zhenyu santai, seolah kalimat itu masuk akal. Ia bahkan mengangkat sebelah alis, penuh kepura-puraan polos. “Anda tahu, setelah semua ‘perlakuan’ Beishan padaku, tes semacam ini penting.”Tatapan Kakek Jin Lu langsung bergeser ke Sua, seakan bertanya. “Kau ... juga ikut-ikutan dalam kegilaan ini?”Sua buru-buru menunduk, meraih kantong akar dari tangan sang kakek untuk mengalihkan perhatian. “Kakek… sepertinya Kakek harus memeriksa luka Pangeran Zhenyu. Dia bilang, jahitannya terbuka.”“Oh, jahitannya terbuka?” Kakek Jin Lu melangkah masuk, menatap tajam Zhenyu dari ujung kepala sampai kaki. “Aneh. Biasanya orang
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya