Setelah hari yang panjang di celah Batu Sunyi, mereka memutuskan beristirahat satu malam lagi di Marga Padang. Pagi berikutnya, saat kabut masih melayang rendah dan embun membasahi setiap dedaunan, Rakasura, Ayu, dan Tirta kembali melangkah ke jalan yang belum ada di peta.Tidak ada perayaan. Tidak ada upacara perpisahan. Warga hanya berdiri di sisi jalan, menunduk pelan, seolah memahami bahwa kepergian mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar perjalanan.Kanda Sura, sang penjaga pengetahuan, menyerahkan sebuah gulungan tipis kepada Rakasura. “Ini bukan peta,” katanya. “Tapi ini catatan arah yang hanya bisa diikuti oleh mereka yang tahu bahwa dunia tidak ditulis dengan tinta, tapi dengan jejak.”Rakasura menerima gulungan itu, mengangguk dalam diam.Tirta memutar bola matanya pelan. “Kenapa semua petunjuk selalu misterius? Kenapa tidak ada yang bisa bilang, ‘Belok kanan setelah pohon besar’
Last Updated : 2025-06-01 Read more