Pagi berikutnya, kabut belum sepenuhnya terangkat dari lembah ketika Rakasura, Ayu, dan Tirta meninggalkan dataran Napas Pertama. Angin mengalir tenang, tak lagi berdesir seperti semalam, seolah dunia memberi ruang untuk mereka berjalan tanpa gangguan.Mereka menuju barat—ke wilayah yang selama ini tidak disebut dalam peta maupun dongeng. Wilayah yang dijauhi oleh para pelancong, bukan karena bahaya... tapi karena dilupakan. Sebuah tanah tak bernama yang menurut Rakasura adalah tempat kehendak keempat tertanam: Tanah Yang Mengubur.“Ini... bagian terakhir?” tanya Tirta sambil memanggul kantung bekalnya.“Bukan,” jawab Rakasura. “Tapi ini bagian yang akan membuat kita memilih.”Ayu mengernyit. “Memilih apa?”“Apakah kita masih sanggup memikul semuanya, atau menyerahkannya pada orang lain.”Perjalanan mereka memakan waktu dua hari penuh. Mereka menyeberangi sungai besar, mendaki bukit sunyi, dan menyusuri padang ilalang tinggi yang nyaris menelan tubuh. Di hari ketiga, medan berubah: ta
Terakhir Diperbarui : 2025-05-23 Baca selengkapnya