"Tapi berdasarkan aturan perusahaan, pemegang saham dengan jumlah yang lebih besar punya hak suara dan prioritas darimu.""Liam bukan hanya CEO, tapi juga pemegang saham mayoritas. Jadi pada prinsipnya, dia memang berhak menuntutmu!"Nathan mengangguk dan berkata, "Aku mengerti. Dengan kata lain, asalkan sahamku lebih banyak dari Liam dan Tetua Yudha, aku juga bisa menekan mereka?""Benar. Hanya saja, sekalipun sahamku ditambahkan dengan sahammu, kita juga masih belum bisa menandingi mereka," ucap Regina."Jadi, masalah ini agak merepotkan. Mengapa kamu nggak menelepon Tuan Bima saja?"Nathan tahu Regina bermaksud baik.Namun, Nathan tersenyum tipis dan berkata, "Nggak perlu repot-repot. Asalkan punya saham, aku sudah bisa menekan dua orang ini. Kalau nggak leluasa, aku masih bisa beli!"Regina agak lambat dalam merespons perkataan Nathan. Ada sedikit kebingungan di wajah cantiknya.Sekretaris langsung mencibir. "Nathan, bisakah kamu berhenti membual?""Kamu bisa langsung beli? Haha. A
Baca selengkapnya