Semua Bab Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan: Bab 541 - Bab 550

Nathan tersenyum dan berkata, "Nyonya bijaksana. Kalau begitu, aku akan lanjut jelaskan pada Nyonya, apa itu yang namanya penghargaan dan hukuman yang adil!""Pertama, hukuman Liam nggak cukup berat. Dia melakukan kesalahan besar seperti itu, jadi nggak perlu dipertimbangkan lagi. Dia harus dimutasikan ke departemen yang lebih rendah dan diangkat menjadi kepala departemen ataupun COO. Lagi pula, posisinya masih termasuk pimpinan. Jadi, dia juga nggak dirugikan."Ada kilatan membunuh yang muncul di mata Liam saat ini.Kalau dia jadi kepala departemen atau COO, itu berarti jabatannya menurun tiga tingkat. Saat itu, dia akan makin jauh lagi dari jabatan CEO.Beraninya Nathan mengeluarkan pendapat seperti itu. Bocah itu benar-benar ingin dia mati.Liya mencibir. "Kamu sudah selesai bahas soal hukuman. Sekarang, bukankah sudah waktunya bicara soal penghargaan yang kamu inginkan?"Seakan-akan tidak mendengar nada sarkasme dalam pertanyaan Liya, Nathan terus menambahkan. "Nyonya benar, sudah

Nathan berkata dengan tidak merendah ataupun sombong, "Nggak perlu diberi pujian, tapi karena sudah memberikan kontribusi, maka seharusnya diberi penghargaan.""Masalah Ihsan membocorkan formula dan rencana Keluarga Halim sebelumnya terhadap Departemen Farmasi Grup Suteja, aku juga sudah banyak membantu."Setelah jeda sejenak, Nathan mengatakan sesuatu yang mengejutkan. "Aku nggak berani berharap lebih, Nyonya. Tolong izinkan aku menjadi CEO Grup Suteja!"Jderr!Begitu kata-kata ini diucapkan, jangankan Liam dan para pengikut setianya, tetapi Regina pun tercengang!Dokter Nathan mau menjadi CEO perusahaan?Bukankah permintaannya terlalu tinggi?Wajah Liam seketika berubah saat mendengar itu. "Nathan, berani sekali kamu mengeluarkan permintaan seperti itu.""Kamu mau jadi CEO Grup Suteja? Bagaimana kalau kita ganti saja nama Grup Suteja menjadi Grup Anggoro?"Nathan berkata dengan tegas, "Tuan Liam, ide ini bagus, tapi nggak sejalan dengan moralitas, jadi aku nggak bisa menerimanya."Sa

Liya tertawa, tetapi itu adalah ejekan yang menghina. "Kamu sangat keras kepala. Kamu menolak untuk mengakui kelemahanmu dan menutupi dirimu dengan penampilan yang tampak garang. Ini adalah trik lama Bima. Kamu mempelajarinya dengan baik."Nathan mengerutkan kening. Kenapa Liya terus-terusan menyebut nama Bima? Apa maksudnya?Dari perkataan Liya barusan, tampaknya wanita itu menganggap Nathan sebagai pionnya Bima ataupun anak buah Bima.Nathan benar-benar tidak tahu apa yang sedang dipikirkan wanita itu. Hubungannya dengan Bima sungguh berbeda dari bayangan Liya.Liya melambaikan lengan bajunya, lalu berbalik dan berjalan pergi. Kemudian, dia memerintahkan, "Siapa pun yang bisa memecahkan masalah Departemen Farmasi, posisi CEO akan menjadi miliknya.""Liam, Regina, kalian berdua adalah keturunan dari Keluarga Suteja. Masalah yang sudah berlalu, aku juga nggak akan mengungkitnya lagi. Sekarang kalian berdua bersaing secara adil."Bersaing secara adil?Raut wajah Nathan berubah dingin. D

Regina menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pengembangan formula sangat mahal dan memakan waktu. Bahkan, sejak berdirinya Departemen Farmasi Grup Suteja, kami hanya mengembangkan beberapa formula yang mendapatkan respons baik dalam beberapa dekade terakhir ini.""Pak Steward, usulanmu bagus, tapi sumber daya manusia, material, dan finansial yang dibutuhkan, serta waktu yang mendesak, semua itu merupakan kendala yang sulit untuk diatasi.""Aku bisa menangani sumber daya material dan keuangan," kata Steward dengan nada serius."Aku pernah mengepalai Departemen Farmasi sebelumnya, jadi aku cukup yakin dengan fondasi kita. Mentransfer beberapa triliun sebagai pendanaan seharusnya nggak masalah!""Mengenai waktu, dengan pangsa pasar saat ini yang lebih dari 30 produk di Departemen Farmasi, kita seharusnya masih bisa bertahan untuk sementara waktu dan nggak akan terdesak oleh Keluarga Halim ataupun pesaing lainnya.""Tapi satu-satunya permasalahannya adalah sumber daya manusia. Pak Nathan,

"Orang ini punya reputasi buruk. Dia adalah murid terlantar dari Lembah Pendawa. Tapi keterampilan medisnya benar-benar sempurna. Bahkan, dokter genius Bayu pun nggak bisa menandinginya," kata Liam.Liya terkejut dan bertanya, "Jangan-jangan yang kamu bilang itu Satya, dulunya membelot dari Lembah Pendawa itu?""Nyonya, ternyata kamu kenal Satya juga ya? Benar, dialah yang aku maksud," jawab Liam dengan gembira.Liya menyipitkan matanya dan berkata, "Kudengar, Satya punya kepribadian aneh dan berbeda dari orang biasa. Bertahun-tahun yang lalu, dia pernah menggunakan orang hidup untuk bereksperimen dan membunuh banyak orang, jadi dia dihukum oleh Lembah Pendawa.""Tapi keterampilan medisnya memang nggak seperti reputasinya. Kemampuannya jauh lebih tinggi dari Bayu.""Baiklah. Kalau begitu, semuanya tergantung pada kinerjamu. Kalau Satya bisa membantu Grup Suteja kita, aku akan memberimu penghargaan besar."Liam tampak gembira. "Terima kasih, Nyonya. Tenang saja, Nyonya. Aku pasti akan m