All Chapters of Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali: Chapter 181 - Chapter 190

“Lihat, aku cantik kan?” tanya Elena yang meminta pendapat suaminya. Ia berputar, memperlihatkan penampilannya yang selalu modis dan elegan.Arion tersenyum manis melihat istrinya, “ Kau selalu cantik sayang. Apalagi di atas ranjang,” seru Arion. Tentu, kalimat terakhir hanya Elena yang bisa mendengar. Wajahnya seketika memerah malu, Elena tidak menyangka Arion akan mengatakan itu.Ia mengalihkan perhatian dengan menanyakan akan pergi kemana mereka, “ Kita mau kemana, sayang?”“Ke tempat Louis.”Wajahnya berubah datar saat mengetahui hal itu. Elena pikir Arion akan membawanya jalan-jalan menikmati musim semi ini, atau setidaknya mereka pergi ke taman untuk piknik.Tapi, ternyata tebakannya salah. Menemui Louis langsung membuatnya tak bersemangat, Arion bisa melihat jelas itu, “ Setelah ini kita akan jalan-jalan, sayang.”Meski begitu, Elena tetap kesal, “ Iya, iya, baiklah. Terserah kau saja!” sarkas Elena. Ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Arion.Arion menepuk dahinya, saat k

Plakk!Suara tamparan keras yang ke sekian kalinya kembali menggema di ruangan tersebut. Louis, bahkan sudut bibir pria itu kini sudah meneteskan darah, namun wanita di depannya masih terus melayangkan tamparan, “ Bodoh! Tak berguna!” pekik Nyonya Lia penuh hinaan.Louis menatap nyalang dan berani ke arah wanita tua di hadapannya saat ini. Tatapan itu menyorotkan kebencian yang mendalam, “ Lepaskan adikku, sialan!” balas Louis.Tangan Nyonya Lia terulur, ia mencengkram kuat leher Louis. Dalam keadaan terikat membuatnya tak bisa berkutik, “ Adik mu? Untuk apa aku melepaskan adik mu, kau saja tak berguna.”Perkataan Nyonya Lia semakin menyulut emosi Louis, ia memberontak berusaha melepaskan diri. Tapi, usahanya tetap sia-sia, karena para penjaga yang menhannya.“ Tenanglah, Louis. Adikmu bahkan kini sudah tenang di alam baka.” seru Nyonya Lia sanmbil tersenyum puas.Brukh!Louis terjatuh ke lantai saat ikatannya terlepas. Debu yang menempel di kakinya bahkan kini sudah tak ia pedulikan,

“ Kau pikir mendekati Elena kembali itu mudah, Nyonya?”Lucas bertanya dengan ekspresi mengejek, ia bahkan tak menunjukkan sopan santun sedikit pun pada wanita di depannya. Saat ini mereka hanyalah teman bisnis, bukan antara tua dan muda lagi.Pembicaraan tersebut sama panasnya dengan matahari yang terus naik, bahkan es batu yang ada dalam kopi mereka kini mulai meleleh.Nyonya Lia meraih minumannya, menegaknya sedikit untuk membasahi tenggorokan sebelum berbicara, “ Mudah saja, aku akan membantu mu.” balas Nyonya Lia.Lucas meliat jelas keyakinan Nyonya Lia saat mengucapkannya, tapi ia juga tahu itu bukan jaminan keberhasilannya.Ia menatap Nyonya Lia dengan skeptis, “ Kau yakin? Apakah Elena akan mendengarkan mu?” tanya Lucas dengan banyak pertanyaan.Sementara itu, kabar kematian Louis telah sampai ke telinga Elena dan Arion. Mereka yang tengah menikmati es krim di bawah teriknya matahari seketika kehilangan rasa manis itu.Jeff baru saja menyampaikan berita tersebut melalui sambun

“Awh!”Azalea berusaha untuk bangun dan duduk, ia memegangi kepalanya yang terasa begitu berat. Beberapa kali mengerjapkan matanya untuk menjernihkan pandangan.Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali, “ Astaga, berapa lama aku tidur...”Tangannya mencari-cari keberadaan ponselnya. Ia melirik keluar jendela, matahari sudah terbenam. Saat menemukan ponselnya, ia melihat waktu menunjukkan pukul tujuh malam.Azalea bangun dan merapikan dirinya, sebelum pergi ia membasuh wajahnya.“Lucas! Lucas, kau dimana sayang?” teriak Azalea. Ia mencari-cari keberadaan Lucas ke seluruh ruangan.Setelah memastikan tak menemukan Lucas, ia menekan tombol panggilan untuk menelpon pria itu.Akan tetapi, lama panggilan tak dijawab sama sekali, “ Aih, pergi kemana dia ini.”Azalea memutuskan untuk pergi dari sana. Ia keluar dengan berjalan tertatih karena kepalanya yang masih terasa sakit.Bahkan, dirinya perlu berpegangan pada dinding untuk menopang tubuhnya.Bukh!Hampir saja Azalea jatuh, namun ia malah j

“ Azalea, akhirnya kau pulang.” seru Nyonya Lia yang segera menghampiri Azalea.Sementara Elena bersikap tak peduli dan sibuk dengan Arion. Begitu pula Maria, ia menatap tak suka pada Azalea.Baik Elena maupun Azalea, Maria begitu tak menyukai gadis yang berasal dari keluarga Mauren itu. Entah dendam apa yang ia simpan selama ini.Lucas segera menarik kursi untuk Azalea duduk, “ Sayang, darimana saja kau?” tanya Lucas yang begitu perhatian.Azalea melirik wajah Lucas yang penuh perhatian itu, alisnya bertaut saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut pria itu.Sebelum Azalea menyahuti, Maria segera menyela percakapan mereka, “ Wanita macam apa yang baru pulang di jam malam seperti ini.” sinis Maria.Wanita itu bahkan tidak peduli dengan ekspresi semua orang. Andria mencubit bahu istrinya, mulut wanita itu benar-benar tidak ada filternya.“ Cih, apa? Aku mengatakan hal yang benar kan?” kekehnya seperti biasa.Elena terkekeh pelan melihat itu, bodohnya dulu ia berada di posisi Az