Abian melangkahkan kakinya menuju dapur, dan di sana, punggung Abel terlihat sibuk di depan kompor. Rambutnya yang diikat seadanya sedikit teracak, beberapa helai jatuh menutupi lehernya. Ia tampak begitu fokus, sesekali menggaruk hidungnya dengan siku karena tangannya penuh adonan. Senyum kecil terbit di bibir Abian. Ini hari pertama Abel masak di rumah mereka sebagai suami istri."Pagi, Sayang," sapa Abian, suaranya sedikit serak.Abel terlonjak kaget, hampir saja menjatuhkan sutil di tangannya. Ia menoleh, senyum lebarnya merekah. "Pagi juga! Udah bangun? Maaf ya, aku berisik banget kayaknya."Abian menggeleng, mendekat dan memeluk Abel dari belakang, dagunya bersandar di bahu istrinya. "Enggak kok. Harum banget."Abel tertawa kecil. "Masa? Ini aku lagi coba bikin nasi goreng. Semoga enak ya."Abian mengeratkan pelukannya, menghirup aroma masakan yang bercampur dengan wangi parfum Abel. Rasanya aneh, namun juga menyenangkan. Ia terbiasa dengan masakan Mama yang selalu sempurna, den
Dernière mise à jour : 2025-06-28 Read More