Keesokan paginya, suasana di rumah keluarga Felix tetap seperti biasa — atau setidaknya terlihat biasa di permukaan.Felix turun ke ruang makan, menemukan Rania sudah duduk sambil membaca koran, sedangkan Candra menikmati kopi paginya.Rania melirik sebentar.“Pagi,” sapanya singkat.“Pagi,” balas Felix tanpa ekspresi, mengambil roti bakar di meja.Namun sebelum sempat menggigit, Rania menurunkan korannya dan berkata,“Besok, keluarga Azalea mengundang kita makan siang di rumah mereka.”Felix menoleh setengah, alisnya terangkat sedikit.“Perlu?”Candra ikut bicara, suaranya tegas tapi tenang.“Itu bagian dari proses. Tidak ada salahnya.”Felix menghela napas, menahan komentar di ujung lidahnya. Tapi sebelum ia sempat menolak, Rania menambahkan,“Dan kamu… harus berusaha lebih sopan. Setidaknya hargai mereka.”Felix mendongak, menatap ibunya lurus.“Aku tidak pura-pura. Dan aku tidak akan pura-pura.”Candra menatap anaknya tajam, lalu berkata datar,“Kamu boleh dingin, Felix… tapi jang
Last Updated : 2025-07-23 Read more