Matahari sore menyinari ruangan tempat Ezra dirawat, menyorot wajahnya yang semakin banyak berpikir. Luka di kaki belum pulih benar, tapi luka di dalam hatinya? Mungkin lebih parah.Elena duduk santai di sofa kecil, mengenakan gaun elegan yang tampaknya terlalu berlebihan untuk menjenguk orang sakit. Sejak kedatangannya, ia mulai mengatur segalanya—jadwal kunjungan, makanan, bahkan membatasi akses Aruna ke Ezra.Namun sore ini, Aruna datang dengan langkah penuh tekad.“Aku minta waktu sebentar. Dengan kalian berdua,” katanya datar.Ezra memandang Aruna, lalu ke Elena.“Boleh. Aku juga punya banyak pertanyaan.”Elena menyilangkan kaki.“Apa lagi yang mau dibahas, Aruna? Kamu sudah tahu posisi kamu.”Aruna tersenyum dingin, lalu mengeluarkan sebuah map. Diletakkannya dengan bunyi plak di meja. Di dalamnya ada fotokopi surat pernikahan, rekaman kamera pengawas malam kejadian Aruna dijebak, serta catatan rumah sakit.
Last Updated : 2025-08-16 Read more