Aku sering merasa rusak. Bukan karena luka fisik, tapi karena bagian dalamku seperti pecahan kaca tajam, dingin, dan pantulan masa lalu itu… menyakitkan.Kenzo gak pernah pakai kata-kata besar. Dia gak maksa aku ngomong, gak minta aku jelaskan kenapa aku tiba-tiba diam tiga hari, atau kenapa aku nangis di kamar mandi hanya karena dengar lagu lama.Tapi entah bagaimana, dia selalu ada.Duduk. Diam. Bernapas bersamaku.Dan aku mulai menyadari…Dia mendengarkan bahkan saat aku tak berkata apa pun.Suatu sore, aku pulang lebih dulu dari terapi. Aku tahu dia pasti di taman belakang, tempat favoritnya baca komik lama.Aku buat teh lemon panas. Dia benci lemon. Tapi aku tambahkan madu karena dia selalu bilang, "yang pahit tetap bisa jadi manis kalau kita tahu caranya."Saat dia masuk ke ruang belakang, aku geser gelas itu ke arahnya tanpa berkata apa-apa.Dia hanya tersenyum kecil… lalu menatapku.“Lemon ya?”“A
Last Updated : 2025-07-27 Read more