Langkah kaki Wilson berhenti, reflek juga Juliet menghentikan langkahnya sempat ia membentur punggung pria itu. Dug! “Aduh!” pekik Juliet, mengusap dahinya pelan. Wilson membalikkan tubuhnya, menatap wanita paruh baya yang ternyata adalah ibunya. “Kita harus bicara, Wilson,” ucap ibunya Wilson, sejenak melirik kepada Juliet. Juliet yang tanggap akan hal itu segera bereaksi. “Kalau begitu, saya permisi...” ucapnya kikuk. “Permisi, Nyonya.” Akhirnya Juliet sampai di parkiran mobil. Dia mulai menyalakan mesin mobilnya. Tapi, pikirannya terus tertinggal di depan lift tadi. “Tadi itu siapanya pak Wilson ya? Kenapa ekspresinya menakutkan seperti itu? Ah, pasti Ibunya pak Wilson. Ekspresi mereka berdua sama saja,” gumam Juliet. Beberapa saat kemudian. Juliet yang awalnya hanya berniat menitipkan sarapan untuk Wilson di meja resepsionis, dibuat kesal karena harus bertemu dengan seseorang yang sama sekali tak ingin ia temui pagi itu, Rania. Wanita itu muncul tiba-tiba, me
Last Updated : 2025-04-19 Read more