Daniel yang sejak tadi mondar-mandir, menghampiri Livia. "Livia, Elena, kalian harus makan. Dari tadi siang kalian tidak makan apa-apa.""Aku tidak nafsu makan," Livia menggeleng lemah."Nona, harus jaga kesehatan. Bagaimana kalau sakit? Nanti siapa yang menjaga Tuan Gavin dan Alaric?" Aruna duduk di sebelah Livia."Iya. Tapi sebaiknya kalian semua pulang saja. Aku akan menunggu Gavin sendirian," Livia menatap Elena dan Aruna bergantian. "Pasti kalian sudah lelah dari tadi.""Tidak, Livia. Kita akan temani kamu sampai Gavin membaik," Elena bersikeras."Elena, kumohon ... kalian pulang saja. Aku tidak apa-apa."Daniel dan Aruna saling bertatapan. "Baiklah, kalau itu maunya Nona Livia. Tapi Elena tetap di sini ya. Jangan sendirian," kata Aruna sambil memeluk Livia."Aku akan turun ke cafeteria dulu, beli makanan untuk kalian," Daniel beranjak menuju lift.Lima belas menit kemudian, Daniel kembali dengan kantong berisi beberapa kotak nasi dan botol air mineral. Dia meletakkan kantong itu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya