Melody mencoba mengingat, aroma parfum itu, begitu familiar. Tapi ia cepat-cepat menggeleng, menepis segala pikiran yang mulai mengusik hatinya."Mungkin dia banyak ketemu klien," gumamnya, mencoba meyakinkan diri sendiri.Tanpa berlama-lama, ia mengangkat keranjang berisi pakaian kotor dan melangkah ke arah mesin cuci. Tangannya sibuk memilah, namun pikirannya terus melayang, terutama pada Arjuna.Mendadak ia teringat sesuatu. Sejak pukul tiga dini hari tadi, Arjuna belum menyentuh makanan. Bahkan sarapan pun hanya ditemani secangkir kopi. Kekhawatiran menyelinap diam-diam ke dalam hatinya."Aku harus ke kantor. Aku akan masakin gurame asam manis kesukaannya. Semoga aku masih sempat sebelum dia meeting," tekadnya bulat.Dengan antusias, Melody bergegas ke dapur. Ia mulai menyiapkan bahan-bahan, memotong, meracik bumbu, semua dilakukannya penuh semangat, seperti menuang perasaan lewat tiap tetes kecap dan irisan bawang.Repot? Sangat. Tapi Melody tak peduli.Baginya, tak ada yang lebi
Last Updated : 2025-05-12 Read more