"Aku kecewa... kenapa kamu bohong padaku?"Suara Arjuna terdengar berat, penuh luka yang disamarkan oleh amarah. Melody membeku di tempat, seolah kata-kata itu menamparnya keras. Hatinya mencelos. Ia menunduk, tak mampu menjawab, karena memang tak ada lagi yang bisa dibela.Arjuna memalingkan wajah, lalu melangkah pergi."Mas..." Suara Melody lirih, nyaris tercekat di tenggorokan. Ia cepat-cepat menyusul, matanya mulai memanas. "Tolong dengarkan aku..."Namun Arjuna tetap melangkah, dingin. Tatapannya lurus ke depan, seolah Melody tak lagi ada di dunianya. Tanpa sepatah kata pun, ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.Melody hanya bisa berdiri terpaku, menyaksikan mobil itu menjauh... dan menghilang. Tubuhnya mulai gemetar, dan air matanya tumpah begitu saja. Ia telah menyakiti satu-satunya orang yang mencintainya tanpa syarat."Bu, Tuan Papah marah, ya?" tanya Alea polos, menarik ujung bajunya.Melody buru-buru menghapus air mata. Ia menghela napas panjang, berusaha menenangka
Terakhir Diperbarui : 2025-05-09 Baca selengkapnya