Pelukan itu masih terasa hangat, namun waktu tidak memberi mereka kesempatan lama untuk berlama-lama dalam rasa haru. Ziandra perlahan melepaskan diri dari dekapan Angga, mengusap cepat air mata yang membasahi pipinya.Angga menatapnya lembut, lalu mengalihkan pandangan ke arah ruangan. Sorot matanya tajam, menyapu satu per satu wajah di sana. Jenna berdiri tak jauh, tampak siap sedia. Belvina duduk di ujung sofa, wajahnya masih sembab. Sementara Liona berdiri jauh di dekat pintu, bersandar diam pada dinding, seperti ingin menghindari keberadaan siapa pun.“Aku ingin kita semua bicarakan hal ini. Sekarang,” ucap Angga tegas namun tenang.Tak ada yang menjawab, namun masing-masing segera menyesuaikan posisi. Jenna duduk di tepi sofa, sedikit menjauh untuk memberi ruang bagi Angga dan Ziandra. Belvina hanya bergeser sedikit, membuat dirinya makin terpojok. Liona masih berdiri di tempat semula, tidak bergerak sedikit pun.Angga mengambil tempat d
Last Updated : 2025-06-24 Read more