Vasti dibuat terkejut saat dia mendapati sang ayah duduk di meja kerjanya di mall X. Gadis itu tak pernah menyangka kalau Edgar akan pulang secepat ini. Vasti pikir, Edgar masih akan pulang minggu depan."Papa, apa yang Papa lakukan di sini?" Vasti langsung memasang tampang manis, guna menyembunyikan wajah lelahnya.Dia melirik tajam pada Ben yang berdiri di samping Edgar. Pria itu memberi kode dengan tangannya, menunjuk ke arah ponsel Vasti. Perempuan itu mengerutkan dahi sebelum menyadari kalau Ben sudah mengirim pesan padanya sebelumnya.Vasti tidak membukanya, sebab terlalu asyik "main."Wajah Edgar berubah masam. Dia melemparkan berkas ke hadapan Vasti. "Kalau tiga bulan lagi total penjualan tidak naik sepuluh persen, aku tarik posisimu."Satu ancaman yang langsung menghilangkan senyum Vasti. "Tapi, Pa. Sepuluh persen itu banyak."Edgar menggebrak meja. Ekspresinya tetap tenang, meski aura kemarahan terasa kuat."Kalau orang lain, Papa akan meminta kenaikan dua kali lipat. Angga
Terakhir Diperbarui : 2025-06-07 Baca selengkapnya