"Aku segera ke sana.""Om mau ke mana?" Pertanyaan Aria membuat Paul urung beranjak."Jadi anak jangan kepo," balas Paul cepat."Kan cuma nanya apa salahnya?"Lucia menunduk dengan senyum terkulum. Paul kehilangan kata melihat Aria. "Om mungkin punya kerjaan, Aria. Jadi jangan ditahan lagi. Kamu sudah makan bareng kan?"Aria meengangguk, sambil tersenyum lebar. Melihat itu, baru Paul berderap pergi. "Hati-hati, Om. Sampai ketemu lagi."He! Paul berujar kesal dalam hati. Apa-apaan tu bocah. Sebagian hatinya mengumpat, tapi sisi lain menghangat.Bahkan mantan istrinya yang sudah berbagi segalanya dengannya tidak sepeduli itu padanya. Tapi bocah yang baru kemarin dia temui. Lalu dia berikan baju, girang bukan kepalang tiap kali bertemu dengannya.Sampai mendoakan keselamatannya segala. Paul terkekeh, dia bahkan masih memakai jimat pemberian Aria. What the hell is going on?Tapi benda itu tampak cantik di pergelangan tangannya. Ditambah senjata api dalam genggamannya, semua tampak menga
Last Updated : 2025-06-13 Read more