Masih di hari yang sama, Noah tampak duduk menatap tajam ke arah Anne, nenek sang istri. Wanita tua itu masih terus berusaha mengatur napasnya, tubuhnya bergetar, tak berdaya."Tolong ... jangan apa-apakan cucuku. Dia ... dia tidak tahu apa pun permasalahanku di masa lalu," kata Anne, kedua tangannya mengatup rapat memohon."Mudah sekali bagimu memohon, Anne. Tapi bagaimana denganku? Hah?" bentak Noah, matanya nyalang, penuh amarah menatap wanita tua di hadapannya."Di mana kemanusiaan kalian semua? Seorang anak yang masih di bawah umur, diperlakukan layaknya binatang oleh kalian. Apa kalian pikir itu manusiawi?" lanjut Noah, suaranya bergetar menahan emosi, urat-urat di leher dan pelipisnya menegang.Anne terdiam. Ia menyesal telah bertindak sesuka hatinya dulu."Aku menyesal, Tuan Noah. Mohon ... berikan pengampunan untukku," pinta Anne, air matanya tumpah, tubuhnya bergetar hebat."Ingat! Saat di mana aku memohon pengampunan dan belas kasihan darimu, Anne. Ingat!!" bentak Noah, sua
Terakhir Diperbarui : 2025-05-17 Baca selengkapnya