"Ibu ..." Demon berbisik, nyaris tak percaya. "Bagaimana bisa?""Kita bicara di dalam saja," ucap Anne singkat, lalu memberi isyarat pada pengawalnya untuk mendorong kembali kursi rodanya masuk ke dalam.Begitu berada di dalam, Margareth sempat terpana. Siapa sangka di balik tampilan luar rumah yang menyeramkan, ternyata interiornya justru elegan dan mewah."Ibu, kenapa aku tidak pernah tahu kalau Ibu punya pengawal sebanyak ini?" tanya Demon, kali ini matanya berbinar antusias."Tidak sepenting itu untuk kau ketahui, Demon," balas Anne, nadanya datar namun cukup membuat Demon langsung menunduk, merasa malu."Kalau kau tahu," lanjut Anne, "pasti kau akan seenaknya memerintah mereka, menuruti segala keinginan bodohmu. Benar, kan?"Demon terkekeh pelan, lalu mengangguk."Tentu saja, Bu. Untuk apa punya pengawal kalau bukan untuk dipakai? Lagipula ..." Demon mendekat, suaranya merendah. "Aku butuh mereka untuk membunuh seseorang."Margareth yang mendengar itu langsung memandang suaminya,
Last Updated : 2025-05-23 Read more