Suara monoton elektrokardiograf yang berulang melatarbelakangi suasana di ruang ICU. Catherine duduk dengan punggung tegak di kursi plastik sebelah ranjang Ella, tangannya yang berkerut oleh usia menggengam jemari Ella yang dingin dan pucat. Ibu jarinya mengusap punggung tangan gadis itu dengan gerakan memutar, seolah-olah sentuhan itu bisa membawa jiwa Ella kembali ke tubuhnya. Wajah Ella terlihat begitu damai dalam tidurnya yang panjang, seolah-olah ia sedang bermimpi indah di tempat yang jauh dari kekacauan dunia ini. Catherine menghela napas panjang, menaraprihatian tubuh lemas Ella yang tidak berdaya. "Dia sangat mencintaimu, Ella," kata Catherine, suaranya bergetar ketika ia mulai berbicara. "Aku bisa melihatnya dari cara dia memandangmu, seolah kau adalah nyawanya. Cara dia berbicara tentangmu, seolah hanya namamu yang hanya dia ingat." Suaranya semakin lirih, hampir tenggelam dalam desing mesin-mesin medis di sekitar mereka. "Lorenzo tidak pernah membuka hatinya untuk
Huling Na-update : 2025-07-03 Magbasa pa