Mata Ella membelalak penuh, pupilnya melebar keterkejutan. Dengan cepat ia menepis tangan Lorenzo lagi. Sentuhannya, walau hanya sekilas, terasa panas di kulitnya. Tangannya mencengkeram kerah baju Lorenzo dengan kekuatan yang lahir dari campuran amarah dan kekecewaan, hingga jari-jarinya memucat. Ia salah telah percaya pada Lorenzo di awal. Percaya pada pria sepertinya adalah sebuah bencana! “Kau semakin kelewatan. Ini namanya penculikan, Lorenzo! Hentikan mobilnya sekarang! Aku mau turun!” desisnya tegas. Lorenzo menarik napas panjang, tapi terdengar berat. Satu alisnya terangkat, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Ella hingga napas panasnya menerpa di kulit wajah gadis itu. Lorenzo menyeringai lebih lebar, ada kilatan kemenangan di matanya. Tangannya di pinggul Ella mencengkramnya kuat, cukup menyakitkan membuat gadis itu meringis. “Siapa kau berani memberiku perintah?” gumamnya dengan nada yang sangat rendah. “Dasar bajingan sialan!” maki Ella, kata-katanya penuh kebe
Terakhir Diperbarui : 2025-02-03 Baca selengkapnya