Pintu kamar yang kokoh itu menunjukkan retakan-retakan halus di sepanjang engselnya. Suara hantaman berulang dari luar semakin membabi buta.Tangannya yang gemetar mencengkeram pistol dengan erat, buku-buku jarinya memutih karena tekanan. Telunjuknya masih di pelatuk, siap menariknya kapan saja jika diperlukan. Matanya terpaku pada pintu, tidak berani berkedip sedetik pun, seolah kejapan mata sekecil itu bisa menjadi celah bagi kematian untuk datang. Tubuhnya berdiri tegak, siap menghadapi kemungkinan terburuk jika pintu itu berhasil didobrak. Napasnya tersengal, keringat dingin mengalir di pelipis, bercampur dengan air mata di pipinya. Detak jantungnya bergemuruh, beradu dengan suara hantaman di pintu. Tiba-tiba lampu menyala. Cahaya terang menyilaukan mata membuat Ella terpejam sejenak. Namun, ketika kembali membuka mata, suara gedoran brutal di luar pintu seketika terhenti, meninggalkan keheningan yang malah lebih menakutkan. “Lorenzo, lampunya menyala."" Suaranya bergetar
Last Updated : 2025-06-27 Read more