Yama, yang awalnya bersikap tenang, mendadak membatu. Pangeran Frans, yang berdiri di sampingnya, juga terdiam selama beberapa detik sebelum sudut bibirnya melengkung dalam ekspresi penuh amarah dan rasa jijik. Di dalam kandang, tepat di atas jerami yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan kuda hadiah, terlihat dua tubuh manusia yang terbaring dalam keadaan mengenaskan. Dea, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya, terbaring dengan kepala bersandar di perut seekor kuda hitam yang dipilih sebagai hadiah untuk Pangeran Edward, memeluk kuda itu seperti boneka bantal yang empuk. Sementara itu, seorang pria yang juga dalam keadaan polos, Sanjaya, berada di sampingnya, memeluk pinggang ramping milik Dea. Napas mereka masih tersengal-sengal, wajahnya merah merona. Tubuh mereka bercampur keringat dan jerami, seolah-olah mereka baru saja melakukan tindakan yang paling hina di tempat itu. Kuda yang menjadi bantalan mereka
Terakhir Diperbarui : 2025-04-07 Baca selengkapnya