“Hahh.”Luna menghela nafasnya pelan, lalu menyandarkan kepalanya di atas meja. Perasaan dan tubuhnya sangat tidak nyaman. Antara lelah dan kurang sehat. Benaknya dipenuhi dengan masalah dirinya dan Irwan. Ia ingin hubungannya lebih baik dan ide Ibu sepertinya tidak buruk. Malas untuk keluar makan siang, ia sudah titip makanan pada OB.“Woy, kenapa lo?” tanya Ratna. “Makan yuk,” ajaknya.“Aku malas keluar, sudah titip sama OB,” sahut Luna masih bergeming dengan posisinya.“Sakit apalagi ada masalah?”Terlihat Luna hanya mengedikan bahu.“Terus gimana kasus si Sherin, jadi siapa pacar gelap dia?”“Nggak tahu.” Luna akhirnya mengangkat kepala, tapi tidak menatap Ratna. Melainkan menunduk dengan dahi mengernyit.“Muka lo kusut amat, kayak duit lecek. Padahal baru aja gajian.”“Hah, serius udah masuk?” tanya Luna penuh semangat.“Udah, makanya cek ponsel. Kerja apa robot, sih. Gue WA nggak dibaca, diajak keluar malah nggak bisa move on dari kursi panas lo.”Luna mengabaikan Ratna, ia meme
Last Updated : 2025-05-16 Read more