Keesokan paginya.Mentari pagi menembus tirai kamar hotel, membangunkan Livy perlahan. Ia mengucek mata, lalu menoleh ke sisi ranjang. Albern masih tertidur, tapi posisinya sudah berantakan kepala di bawah bantal, kaki mencuat entah ke mana.Dia tersenyum kecil. Setelah memastikan Albern baik-baik saja, Livy bangkit dan membuka pintu ke balkon. Ia pun penasaran, apakah Kay sudah bangun? Mengingat jam tidurnya sangat sedikit tadi malam.Akhirnya dia kembali masuk ke dalam kamar. Perlahan ia membuka pintu penghubung kamar mereka. Ternyata Kay sudah tidak ada. Namun, suara air dari kamar mandi menandakan bahwa pria itu sedang mandi.‘Dia sudah bangun. Apa dia bangun secepat itu? Atau justru dia tidak tidur?’ batinnya.Tak lama kemudian, Kay keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah dan kaus santai. “Pagi,” sapa Kay ringan saat menyadari Livy termenung di ambang pintu.“Eh… Pagi,” sapa Livy. “Hmmm kita ke mana hari ini?” tanyanya, menghilangkan kecanggungan.“Tidak tahu. Semua
Terakhir Diperbarui : 2025-05-13 Baca selengkapnya