Xue Ningyan melangkah tenang ke dalam ruang tengah, membawa sebuah nampan berisi teko dan dua cangkir teh. Uap hangat mengepul perlahan, menebarkan aroma harum yang menenangkan. Cahaya lampu minyak berpendar lembut di permukaan meja, menciptakan bayangan hangat di wajahnya.Dengan senyum lembut, ia meletakkan nampan di atas meja rendah di depan suaminya.“Selamat datang kembali, Suamiku,” ucapnya pelan. “Aku membuatkan teh untuk menghilangkan lelahmu.”Shen Qi menatapnya sejenak, sebelum mengangguk ringan. “Terima kasih, Ningyan.” Ia menyambut cangkir itu dengan senyum tipis.Namun, di balik ketenangan wajahnya, Xue Ningyan merasa khawatir. Suaminya itu telah bekerja sangat keras belakangan ini—menyelesaikan urusan di kantor sepanjang siang, lalu masih harus menjaga Shen Yan, putra mereka setiap malam. Bahkan untuk makan bersama pun mereka jarang sempat. Ia tahu, tubuh Shen Qi pasti sangat lelah.Tapi, dua hari terakhir terasa berbeda. Shen Qi pulang semakin larut dari biasanya, dan i
Terakhir Diperbarui : 2025-07-02 Baca selengkapnya