Dua pria tengah berhadapan di ruang kunjungan yang sunyi. Hanya ada kaca pemisah, kursi sederhana, dan tatapan yang tak kalah keras. Marco, dengan wajah penuh luka dan bibir pecah, menatap tajam pria di depannya dengan penuh tanda tanya. Sementara Francesco, rapi dengan mantel gelapnya, duduk tenang seolah tempat kotor itu hanyalah ruang pertemuan bisnis biasa.Waktu terasa berjalan lambat. Detak jam di dinding terdengar begitu jelas, memecah keheningan yang menekan."Ingin berbasa-basi dulu, atau langsung ke intinya saja?" tanya Fransesco akhirnya, memecahkan keheningan."Aku ingin kau segera pergi.""Oh, ayolah. Kau pikir aku datang ke sini membawa peperangan? Tentu tidak, Marco. Aku datang dengan kedamaian."Marco tertawa kecil, menahan sakit di rahang. "Bukankah benar bahwa kau datang ke sini hanya untuk mengingatkanku bahwa diriku jatuh? Sungguh, kau membuang waktu.""Jika hanya itu tujuanku, aku tak perlu duduk di sini. Kau tahu betapa sulitnya izin kunjungan di tempat ini. Jadi
Terakhir Diperbarui : 2025-09-27 Baca selengkapnya