"Ada apa, Teresa?" tanya Ella panik, matanya menelusuri tubuh Teresa dari atas hingga bawah, takut ada luka tersembunyi. Air mata Teresa jatuh deras, membasahi pipinya. "Hiks ... ka ... kakekku ... hiks," ucapnya terputus-putus, tak mampu menjelaskan lebih jauh. "Kakekmu kenapa?" "Meninggal ... hiks." Teresa memeluk Ella erat, menyembunyikan wajahnya di bahu temannya. Ella membalas pelukan itu dengan hangat, mengelus lembut punggung Teresa. Tangisan Teresa terdengar lebih nyaring di lorong sepi, seakan semua duka dunia menumpuk di sana. Setelah beberapa saat, Teresa menarik diri, mengusap wajahnya yang basah. "Kamu pasti membenciku karena diam, tanpa membela." "Sudahlah, jangan membahas itu. Aku tak punya dendam atau benci pada siapa pun." Teresa menggenggam tangan Ella erat. "Bolehkah ... aku meminta tolong?" mohonnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku takut aku orang tidak tahu dir
Last Updated : 2025-09-20 Read more