"Itu narkoba, bukan?" tanya Ella, takut."Tentu saja bukan," balas Alice sambil tersenyum tipis. "Aku seorang musisi terkenal. Jika tersandung skandal narkoba, karierku bisa runtuh. Percayalah padaku." Alice semakin memaksa, serbuk itu nyaris menyentuh hidung Ella. "Ayo, dicoba.""Tidak. Aku ... tidak berani," gumam Ella, menahan diri.Alice merangkul pundak Ella, membuat jarak mereka begitu dekat. "Sebagai seorang wanita, aku kasihan padamu, Ella. Kehidupanmu pasti berat di Milan, terutama di kampus. Aku ingin hanya membantumu. Jangan anggap aku sekadar adik Alexander, anggaplah aku teman."Ella menatap serbuk di tangannya, lalu memandang Alice lagi. Matanya beralih memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Setiap orang di meja panjang itu tampak sudah berubah, ada yang tidur dengan tenang, ada yang tertawa sendiri, ada yang diam menatap kosong ke langit-langit. Benar. Mereka terpengaruh obat-obatan.Alice menarik dagu Ella agar menatap matanya. "Jangan pikirkan mereka. Fokus pada mas
Last Updated : 2025-09-12 Read more