Rinjani memegang lehernya, kemudian menoleh ke Brama. “Wait, ini agak gelap, aku susah untuk mengaitkan belakangnya."Untukmu," ujarnya lembut. “Ini apa?” Dia meraba lehernya menemukan kalung sudah melingkar di sana. “Kalung yang kemarin.”Rinjani ingin menolak, tangannya sudah bergerak hendak meelepaskan kalung itu, tapi Brama langsung menahan tangannya. “Kamu sudah berjanji.”“Janji itu benar-benar jadi senjata buat kamu ya, sekarang.”Brama tertawa kecil. “Kamu harus tepat janji, kan?”"Baiklah ... tapi Cuma kalung ini, aku nggak akan menerima yang lain."Brama tidak memaksa lagi, sekarang Rinjani setuju memakai kalung itu, perlahan dia akan membuat Rinjani menerima semuaa perhiasan itu bahkan hingga cincinnya.Tidak lama lagi, dia akan menggantikan cincin jelek yang sekar
Terakhir Diperbarui : 2025-05-31 Baca selengkapnya