Home / Romansa / Gelora Cinta Pria Arogan / Unfinished Bussiness

Share

Unfinished Bussiness

Author: Neza Visna
last update Last Updated: 2025-06-08 22:24:19
Rinjani tersenyum kecil. "Ma, hanya butuh waktu untuk diriku sendiri dulu. Belum ada waktu untuk laki-laki mana pun sekarang ini."

Wanita paruh baya itu terdiam mendengar penuturan Rinjani. “Apa yang terjadi dengan pernikahan kalian itu sepenuhnya salah Jagat. Kamu jangan mengira semua laki-laki sama jeleknya, karena satu kegagalan.”

Tatapan wanita paruh baya itu sinis menatap Jagat saat mengatakan itu. Jagat menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi masih kena semprot juga.

“Bukan, Ma. Sama sekali bukan. Aku nggak menyalahkan siapapun. Hanya saja, rasanya sekarang masih lebih nyaman dengan keadaan kaya gini.”

“Kalau itu mau kamu, mama nggak akan memaksa kamu untuk bertemu dengan laki-laki baru, tapi kamu harus ikut Jagat besok malam.”

“Acara apa, Ma?” Rinjani terkejut mendengar ibu Jagat secepat itu menyerah. Ini bukan sifat perempuan itu.

“Aku ada acara makan malam.” Jagat menjelaskan. “Kalau kamu mau ikut, aku bisa ajak.”

Dia ragu, Rinjani ingin dat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Sebuah Fakta

    Setelah beberapa saat, Brama akhirnya menguasai kembali emosinya.“Hari ini, Kiara sudah mengumumkan ke publik tentang pembatalan pertunangan itu.”Rinjani terkejut. Dia tidak menyangka kalau akan secepat itu. “Kamu bicara lagi ke dia?”“Nggak. Mungkin, dia yang sadar sendiri. Aku sudah memberinya lebih dari cukup waktu.”Brama tidak akan pernah mengakui kalau dia mengancam tim Kiara untuk berhenti menunda semuanya.Rinjani melihat sosial media Kiara, yang ditunjukkan Brama ke padanya.Dia membaca postingan Kiara di media sosial dengan mata yang teliti. Foto elegan gadis itu tersenyum lembut dengan caption panjang yang berisi pengumuman resmi pembatalan pertunangannya dengan Brama."Sebuah janji sudah terucap, semua usaha sudah terlaksana, tapi takdir yang memutuskan. Saya dan Brama Abiyasa sudah mengakhiri pertunangan kami. Saya minta maaf, harus mengecewakan fans dan semua yang sudah mendukung hubungan kami. Mungkin banyak yang bertanya, kenapa hubungan ini berakhir, sebelum ba

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Pelukan yang DIbutuhkan

    Wajah tua itu berkerut seperti kertas yang diremas. "Kamu sudah benar-benar berani sekarang? Merasa saya bukan lagi apa-apa, karena sudah pensiun!? Ingat! Saya masih bisa menghancurkan tempat ini dengan sangat mudah!”Dada Rinjani berdegup kencang, tapi senyum dinginnya tak goyah. "Lakukan saja. Tapi Bapak tidak diundang berada di sini lebih lama. Silahkan!”Ayah Brama tersentak seolah ditampar. Apa dia benar-benar sudah semakin tua sekarang? Sejak kapan dia bisa dipermalukan oleh gadis ingusan seperti ini? " Begini caramu memperlakukanku? Jangan harap akan dapat restuku untuk kalian?!"“Apa Bapak lupa? Saya sudah menikah!” Rinjani terseyum datang. “Lagipula, mungkin Bapak perlu berpikir lagi, apakah Bapak masih bisa mengontrol Brama sekarang?" Rinjani menyilangkan tangan, suaranya seperti pisau bedah, tajam.Tangan tua itu terangkat, siap menampar. Rinjani menutupkan matanya refleks. Sadar kalau dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengelak."Pa!"Brama muncul seperti b

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Konfrontasi Ayah dengan Rinjani

    “Kalau kalian sudah bercerai, kenapa Mbak masih tinggal di rumah Jagat? Jangan bilang kalau orangtua Jagat belum tahu tentang ini? Kalian masih tidur sekamar?”Rinjani memukul tangan adiknya itu gemas. “Hush! Jaga bicaramu! Masih ada Evie yang mendengar!”Evie tersenyum kecil. “Aku nggak masalah. Aku dan Jagat juga hanya coparenting anak sejauh ini. Kami belum berencana untuk kembali bersama.”Jagat terlihat lesu mendengar jawaban itu tapi dia berusaha tersenyum meski terlihat getir.Radit menatap dengan pandangan mencemooh. “Rasakan itu!” ucapnya tanpa suara. Jagat hanya bisa melotot kesal tanpa bisa melakukan apa-apa. Dia sempat panik mengira kalau Evie akan salah paham, dan dia juga baru teringat dia tidak pernah menjelaskan dengan detil pada Evie apa yang sebenarnya terjadi.“Orangtua Jagat sudah tahu. Tenang saja, kami sudah pisah kamar. Aku Cuma belum pindah karena takut ayah dan ibu tahu.”“Makanya aku bilang lebih baik kasih tahu mereka kan! Kalau gini kan malah jadi rib

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Adik Protektif

    “Jangan hanya hmm saja! Itu bukan jawaban!”“Aku nggak bisa menjanjikan apapun ke Mama.”“Brama! Kamu benar-benar membuat Mama Stress!”Perempuan paruh baya itu tidak mengerti sama sekali, kenapa masa rebel anaknya itu datang sangat terlambat?Sedari dulu, dia bangga, karena Brama membuatnya sangat bangga, dan tidak pernah merepotkannya.Saat anak-anak lain merengek minta ditemani, Brama bisa sendirian.Saat anak-anak lain seusianya, gila bermain sampai lupa waktu belajar, Brama sudah sibuk dengan berbagai les privat.Bahkan, saat dia SMP, dan kebanyakan anak laki-laki mulai belajar bolos dan merokok, Brama menghabiskan waktunya untuk ikut olimpiade, dan cerdas cermat.Siapa sangka, semua bentuk pemberontakan itu datang saat dia sudah dewasa. Dan itu membuat ibunya sama sekali tidak siap.“Rinjani perempuan baik, tapi dia sudah menikah. Kamu nggak berniat menghancurkan itu, kan?”Dengan sikap Brama, dia merasa itu bukan sesuatu yang mustahil. “Tanpa persetujuan Rinjani, aku

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Hmm-nya Brama

    Ibu Brama terhenti di tengah jalan, wajahnya berkerut melihat air mata Kiara yang mengalir deras. Tangannya sudah separuh terulur, ingin menghibur, tapi Brama dengan tegas menarik ibunya kembali."Ma, kita pergi!" Suaranya seperti baja yang dipadatkan.Hanya ibu Kiara yang langsung memeluk anaknya menenangkan. “Pa! Kenapa Papa semudah itu memutuskan! Ini pertunanganku!” Kiara tidak bisa menahan diri, dia merasa dikhianati oleh ayahnya sendiri. “Papa nggak berhak ikut campur!”“Kamu berani marah ke Papa? Memangnya kalau papa tidak setuju, dia akan mengurungkan niatnya? Brama bukan orang yang bisa dikontrol! Salahkan dirimu yang gagal bertahan!”Ucapan itu dingin, seakan bukan ucapan ayah ke anaknya tapi dari bos ke bawahannya yang gaga memenuhi target.Kiara menghentakkan kakinya kesal. “Aku bisa! Asal papa membantuku aku yakin bisa!”“Berhenti macam-macam. Jangan sampai kamu membuat Brama kesal dan merusak kerja sama kami! Sebaiknya kamu berhenti main-main dan mulai cari calon suam

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Kiara Terbuang

    Saat mereka tiba di kediaman keluarga Kiara, mereka sudah menunggunya di sana.“Anak Brama, ada apa ke sini? Nggak ada masalah apapun kan?”Brama memang sudah lebih dulu menyampaikan kalau dia ingin bertemu orangtua Kiara, dan bertanya kapan dia bisa ke sana saat keduanya di rumah.Tetapi dia tahu kalau mereka meluangkan waktu untuk bertemu dengannya. Semenjak pertunangan itu, keluarga Kiara sudah merasakan manisnya keuntungan kerja sama itu.Ditambah mereka melihat sendiri tegasnya Brama mengatasi masalah internal keluarganya, membuat ayah Kiara menyadari satu hal, kalau Brama bisa menjadi musuh yang menakutkan.Sebisa mungkin dia ingin menghindari permusuhan dengan pria itu.“Duduk dulu, silahkan. Ini ada minuman dan makanan sederhana, dicicip dulu.”Senyum manis ibu Kiara menyambut mereka di ruang tamu. Entah apakah dia masih bisa tersenyum setelah mendengar berita yang dibawa oleh Brama.Ibu Brama tersenyum canggung, semakin baik penyambutan pasangan itu, semakin dia merasa bers

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status