Elena masih menunduk, bahunya berguncang pelan oleh isak yang tak mampu lagi ia tahan. Tangis yang selama ini ia tekan, akhirnya pecah dalam diam yang penuh kelegaan. Perasaan bingung, takut, dan lega membaur menjadi satu, menyelimuti dirinya dalam kepedihan yang tak sepenuhnya ia mengerti. Tanpa banyak kata, Ren bergeser mendekat dan perlahan merentangkan lengannya, lalu melingkarkan pelukannya di sekitar tubuh Elena. Sentuhannya lembut, penuh kehati-hatian, seolah takut membuatnya semakin rapuh. Ia tak berkata apa-apa, hanya memeluk Elena dengan diam yang penuh pengertian, memberi ruang bagi tangis itu, tanpa menghakimi. Elena tak menolak. Ia membiarkan dirinya bersandar pada dada Ren, merasakan detak jantung pria itu yang stabil, seperti jangkar di tengah badai emosinya. Hangat tubuh Ren menyelimuti dirinya. Dalam pelukan itu, untuk pertama kalinya Elena merasa bahwa ia tidak harus memikul semua ini sendirian. Beban yang selama ini ia tanggung perlahan-lahan terasa lebih rin
Last Updated : 2025-05-12 Read more