Minggu pagi di taman kota terasa begitu damai. Matahari masih enggan menampakkan diri sepenuhnya, sinarnya yang keemasan menerobos celah-celah dedaunan, menciptakan bayangan yang bergerak perlahan di atas tanah. Udara masih segar, bercampur dengan aroma embun yang menempel di rumput dan pohon-pohon rindang di sekelilingnya. Sagara duduk di bangku kayu, tangannya bertumpu pada paha, kepalanya sedikit menunduk. Ia tidak terburu-buru, menikmati suasana pagi yang masih sepi. Sesekali, ia mengamati orang-orang yang mulai berdatangan ke taman—sepasang lansia yang berjalan santai, seorang ibu yang mendorong stroller bayinya, anak-anak yang berlarian kecil sambil tertawa. Namun, pikirannya tetap tertuju pada satu hal. Semalam, ia sudah merenungkan semuanya. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, setiap konsekuensi, dan akhirnya ia mengambil keputusan. Sagara menarik napas dalam, membiarkan udara dingin memenuhi paru-parunya sebelum ia mengembuskannya perlahan. Pikirannya masih dipenuhi ol
Last Updated : 2025-03-19 Read more