Hari-hari berlalu dengan penuh kecemasan di rumah keluarga Helen. Kondisi Loren tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Justru semakin hari, tubuhnya kian lemah, nafsu makan menurun drastis, dan wajahnya semakin pucat. Helen, yang sejak awal berusaha tenang, kini mulai panik. Ia tak bisa lagi bergantung pada perawatan rumah. Akhirnya, sore itu, ia memutuskan untuk membawa Loren ke Rumah Sakit Medikal, tempat terbaik di kota itu.Setelah Loren berhasil ditangani tim medis dan mendapatkan kamar perawatan, Helen duduk di ruang tunggu, menatap layar ponselnya. Ia tahu ini saat yang tepat untuk memberi tahu Taufik. Jari-jarinya gemetar saat mengetik pesan, namun ia memilih untuk menelpon langsung."Halo, Kak?" suara Helen terdengar pelan saat panggilan tersambung."Iya, Hel. Ada apa?""Kak, Ibu udah aku bawa ke rumah sakit. Keadaannya nggak baik. Aku cuma mau ngasih tahu. Dia masuk Medikal, kamar 204."Terdengar jeda di seberang sana. Napas Taufik terdengar berat. "Se-segitu parahnya?""Iya
Last Updated : 2025-06-03 Read more