"Eh, iya, Hel. Besok aku pulang kerja ke rumah, Ibu dirawat di rumah sakit mana?" tanya Taufik dari seberang telepon malam itu."Ibu masih di rumah, Kak. Kata asisten yang jaga, beliau nggak mau dirawat inap. Maunya cuma dibelikan obat dari apotek saja," ucap Helen pelan.Taufik mendengus pelan. "Obat apotek mana manjur kalau memang udah lemah begitu? Ya udah, besok aku pulang. Aku mau lihat langsung kondisinya.""Oke, Kak. Hati-hati di jalan ya besok," sahut Helen.Panggilan pun berakhir. Taufik meletakkan ponsel pelan di meja, lalu menoleh pada Ernita yang duduk di sebelahnya sambil menidurkan Arkaf yang sedang merengek kecil."Kamu denger, kan, Nita? Besok aku harus pulang ke rumah Ibu. Katanya sakitnya cukup parah, tapi masih nggak mau dirawat," ujar Taufik.Ernita mengangguk pelan, membelai rambut Arkaf yang mulai terlelap. "Aku dengar, Mas. Nggak apa-apa. Mas Taufik temui Ibu dulu, aku jagain si kembar di rumah.""Kamu nggak ikut sekalian? Siapa tahu sekarang Ibu udah nggak seke
Last Updated : 2025-06-01 Read more