Suasana di tenda perundingan terasa tegang, menusuk setiap jiwa yang hadir. Setelah kekalahan telak di Rawa Bening dan gugurnya Mahapatih Anom, Surya Manggala tak punya pilihan selain meminta gencatan senjata.Namun, Aryo, dengan sisa-sisa harga dirinya, mencoba membuat perjanjian damai yang sepihak dan sungguh merugikan Giri Amerta.Ki Darmaga, penasihat utama Aryo, membacakan butir-butir perjanjian dengan suara lantang, namun matanya sesekali melirik Raka dengan ragu."Maka dari itu, Paduka Raka, sebagai syarat perdamaian, Giri Amerta harus mengembalikan seluruh wilayah yang direbut, membayar upeti tiga kali lipat selama lima musim panen, dan...""Cukup, Ki Darmaga," potong Raka dengan tenang, menghentikan kalimat itu di udara. Ia tahu betul, perjanjian ini adalah sebuah penghinaan. Wajah Rama dan Tama, yang berdiri di belakangnya, menunjukkan kekesalan yang mendalam."Ayah, ini sungguh tidak adil!" bisik Rama, nyaris tak terdengar. "Kita menang, kenapa harus kita yang rugi?"Raka h
Terakhir Diperbarui : 2025-06-25 Baca selengkapnya