Senja beranjak memudar di atas Giri Amerta, memoles atap-atap genteng dengan jingga keemasan. Di gerbang utama kota, hiruk pikuk pasar mulai mereda, namun di barak militer, semangat para prajurit justru semakin menyala.Di tengah derap langkah dan gemerincing senjata, sesosok pemuda berdiri tegak, memancarkan aura kepemimpinan yang tak terbantahkan. Dialah Rama, putra sulung Raka, pemimpin utama Giri Amerta.Sejak usia belia, Rama telah mengabdikan diri sebagai prajurit di bawah panji Kerajaan Surya Manggala, dan kini, ia telah menjadi salah satu kebanggaan kota."Cepat! Lebih cepat lagi, Ki Sanak!" suara Rama menggelegar, namun tetap dengan nada yang tegas dan mendidik. Matanya mengawasi setiap gerakan pasukannya yang tengah berlatih pedang di bawah rembulan. Meskipun usianya baru tujuh belas tahun, tak ada satu pun prajurit yang berani meragukan kemampuannya.Seorang prajurit senior, Ki Jalu, mendekat dengan keringat membasahi pelipisnya. "Ampun, Gusti Rama. Hamba sungguh takjub den
Terakhir Diperbarui : 2025-06-20 Baca selengkapnya