Malam itu, syuting selesai lebih cepat dari jadwal. Rigel langsung pamit lebih dulu pada kru. Titan masih membereskan skrip dan kostum saat ponselnya berbunyi. Nama Gallen muncul di layar. "Gallen?" Titan mengangkat alis, lalu menjawab, "Halo?" "Aku di luar," ucap suara di seberang, lembut seperti biasa. "Jemput pacarku pulang syuting." Titan tersenyum lebar. "Kenapa tidak bilang dari tadi?" "Ingin jadi pengagum rahasia," sahut Gallen. "Tapi gagal, karena kamu tetap terlihat luar biasa bahkan dari jauh." Titan menahan tawa. “Tunggu sebentar, aku segera ke sana." "Mba Titan, ayo pulang," ajak Giselle. "Kamu, pulang dulu sama Galaksi ya..." Titan langsung ngeloyor pergi begitu saja. Beberapa menit kemudian, Titan muncul dari gedung studio dengan langkah ringan. Ia menemukan Gallen berdiri bersandar pada mobilnya, mengenakan kemeja santai dan jeans gelap, wajahnya disorot lampu jalan yang lembut. Satu tangannya membawa kantong kertas berisi sesuatu. "Ini?" tanya Titan b
Terakhir Diperbarui : 2025-05-14 Baca selengkapnya